a bit story from our event.... "We Care, We Share"...
“Kiddos
Crushed Us Into Crumble, Undenied Moments… Noble Lessons…”
Dian Permatasari Nong Kota Tangerang 2013 |
Kalo
melihat judul tulisan ini, mungkin agak aneh yah kalo diartiin. Yet seriously, adik-adik kecil kita yang
(I’m sorry to say) meskipun mereka
yatim, tapi mereka LUAR BIASA! Mereka ga sadar kalo mereka udah kasih banyak
pelajaran berharga ke kita, notably about
Life Balancing, between this world
and hereafter!! They all were
innocent blabbers! Tapi kepolosan mereka justru buat kita sadar tentang
hidup, tentang apa yang seharusnya kita lakukan. Beberapa pengalaman sudah aku
share melalui twitter, tapi bakal aku ceritain lagi disini. Well, tanpa
disadari sekarang tanggal 23 Juli. Inget
ga sih kalian, hari spesial apa sekarang? Yup, Hari Anak Nasional J Tepat di hari special ini, aku
akan ceritain semua yang udah mereka (dengan tidak sengaja) ajarin ke aku. Really feel praised to ‘em all, cutey kiddos!!!
Ketika
hari H, panitia dan senior konvoi untuk jemput adik-adik kecil kita di Panti
Asuhan Rumah Yatim Perum. Kurang lebih ada 10 mobil pribadi (satu diantaranya
mobil besar ELF) dalam proses penjemputan ini. Setelah mereka naik ke dalam
mobil, kami langsung berangkat ke Cinema 21 Mall Metropolis Town Square untuk
nonton bersama film yang berjudul ‘”Petualangan Lolypop”. Kebetulan, saat itu
di mobilku ada 6 adik kecil yang dengan rela duduk desak-desakan. Aku masih
inget nama-nama mereka, ada Sarah (2 SMP), Puput (1 SMP), Dini (4 SD), Putri (3
SD), Anggi (2 SD), dan Novi (2 SD). To be
honest, awalnya sih mereka malu-malu gitu. Di sepanjang perjalanan aku coba
untuk ajak ngobrol, tanya macem-macem, tapi mereka cuma senyum-senyum atau
ketawa cekikikan, bahkan kadang malah diem aja :’).
Finally, ketika sudah memasuki
wilayah Modernland, mereka bisa juga cerita dengan sendirinya. Ceritain tentang
sekolah mereka, gimana perasaan mereka saat itu, tentang cita-cita mereka. Anyhow, tiba-tiba beberapa dari mereka
nyeletuk kalo mereka seneng banget saat itu. Alasannya simple, cuma karena mereka baru pertama kali akan pergi nonton di
bioskop. Sejenak aku cuma bisa diem ketika dengar alasan itu but then langsung aja aku tanya,“Masa
siiih?”. Mereka dengan cepat
menjawab,”Iyaaa Kaaaa!”. Lalu Puput nambahin,”Dulu kita pernah Ka diajak ke
TangCity. Tapi waktu itu cuma makan trus diajak main kereta-keretaan”.
Mendengar pernyataan itu, aku langsung jawab,”Nah! ini pertama kali kalian
nonton di bioskop. Jadi kalian harus janji dong sama aku kalo kalian harus
seneng terus hari ini, okeeeee?”. Mereka serentak menyahut,”OKEEE KAAAAA!!”.
Ketika
sampai di area pelataran parkir Mall Metropolis, tiba-tiba Dini teriak,
“Kaka..Kakaaa, Sarah mau muntah. Udah pengen keluar Kaaa”. Aku langsung panik. “Sebentar
ya Sarah, tahan dulu ya! Aku minggir dulu”. Langsung saja aku pinggirin mobil
tepat di sebelah mobil-mobil yang sudar berjejer terparkir rapih. Lalu Sarah, aku,
dan Puput ke area pinggir. Sarah muntah disitu. Setelah kembali ke mobil,
dengan sigap Novi menawarkan minyak kayu putih yang dibawanya. Sambil menunggu
Sarah mengoleskan minyak kayu putih di perutnya, Aku bertanya ke Sarah,”Kamu
sakit? Kok sampe muntah gitu?”. Sarah cuma menggeleng. Aku tanya dia
lagi,”Looh, trus kenapa? Gapapa, bilang aja sama aku”. Pelan-pelan Sarah
menjawab, “Aku mabok Kaa kalo naik mobil kaya gini, jadinya aku sering muntah.
Tapi kalo naik angkot, aku ga pernah mabok Kaaa. Maaf yah Kaa”. Aku jadi pengen
lebih jauh tahu tentang mereka,”Hehe..Gapapa kok Sarah, harusnya aku yang minta
maaf. Aku ga ngeh’ kalo kamu diem
daritadi tuh ternyata kamu pengen muntah, hehe.. Eh tapi ngomong-ngomong, kalo
pas kalian ga dikasih uang jajan, trus kalian ke sekolah naik apa dooong?”.
Sarah menjawab,”Aku biasanya naik angkot kalo hujan aja kok Kaa, sekolah aku
kan juga ga terlalu jauh dari rumah. Kadang-kadang pun kalo lagi ga dikasih
uang trus hujan, aku jalan aja bareng-bareng sama temen-temen yang lain pake payung.
Lebih seru malah Kaa, bisa bercanda-candaan”. Tiba-tiba Anggi ikut nyahut,”Iya
iya Kaa. Lebih enak jalan kaki kalo ke sekolah daripada ngangkot. Aku juga kalo
ke sekolah selalu jalan bareng sama Novi. Iya kan, Nov?? Terus seru deh Kaa,
kalo pas pulang sekolah trus hujan, Aku sama Novi suka main ciprat-cipratan air
comberan. Eh pas pulang, Ibu aku langsung marah-marah deh karena baju aku kotor..Hehe”.
Dari pernyataan polos mereka, aku baru mengerti sekarang kalo ternyata barang mewah itu ga selalu berarti buat
semua orang. Yup, aku malu banget! Aku malah lebih milih naik mobil sendiri
daripada naik angkot, cuma karena alasan ribet atau panas. Yang ga disadarain,
justru dengan begitu aku malah dengan
sengaja ngelatih sifat individualisme aku. But see, mereka ini, justru lebih senang jalan bareng sama
teman-temannya dibandingkan naik angkot. Mereka seneng bisa bareng-bareng,
bahkan cuma karena bisa main ciprat-cipratan air aja, kebahagiaan mereka udah
besar banget! Satu tambahan pelajaran yang aku dapet dari mereka, kalo ternyata
bahagia itu sederhana J
Yeay! Semua adik-adik kini
sudah berkumpul di parkiran basement
P9. Mereka siap untuk masuk mall dan
akan langsung ke bioskop. Kakak-kakak yang lain mengatur adik-adik agar
berbaris yang rapih sembari menghitung jumlah adik-adiknya. Ketika barisan
sedang diatur, tiba-tiba seorang adik laki-laki (Teddy namanya) menghampiri aku
dan bilang, “Kaa, ada yang sakit”. Lalu aku dan Teddy menghampiri adik yang
sakit itu. Oh, ternyata yang sakit itu Novi. Aku coba pegang keningnya dan
ternyata memang hangat. Aku oleskan minyak kayu putih yang dibawa Novi ke
sekujur badannya. Masha Allah, badannya luar biasa panas L Tiba-tiba Teddy bilang,”Novi
emang habis sakit Kaaa, tapi dia paksain puasa”. Langsung saja aku ajak Novi ke
foodcourt untuk buka puasa disana.
Aku paksa dia untuk buka,”Kamu harus batalin puasa kamu, soalnya badan kamu
panas bangeeet! Mau yah yah yah?”. Novi ga menjawab. “Mau yaaaaaaa?”. Akhirnya
Novi mengangguk. Ketika pesanan datang, Aku tanya ke Novi,”Kamu mau habisin makanannya
disini atau mau diabisin di bioskop aja?”. Novi dengan pelan menjawab,”Habisin
disini aja Kaa”. Aku tanya balik,”Kenapa emangnya? Kamu malu yah buka puasa
trus temen-temen kamu tahuuu..hayooo! Gapapa kok Novi, temen-temen kamu juga
pasti ngerti, kan kamu sakit”. Novi menunduk. Pelan-pelan dia bilang,”Iya Kaa
malu. Sedih juga. Aku juga ga pengen temen-temen iri liat aku makan
enak-enakan, walaupun aku sakit”. Aku menghela nafas panjang. Gosh! Anak kelas 2 SD sudah bisa ngerti
gimana caranya bertoleransi. Sadar
ga, kita terkadang malah dengan cueknya makan diantara orang-orang yang puasa
tanpa kita berusaha ngerti gimana perasaan yang melihatnya. Remember, when you kindly could tolerate
others, others would tolerate you back. What you get is what you give!
Di lobby bioskop, disitulah aku bertemu
dengan Nadine. Adik kecil yang pipinya gembil ga ketolongan :’D. Masih kecil
banget, sampe ketika aku tanya umurnya berapa, dia ga tahu. Dia cuma tahu kalo
dia masih TK. Ketika di lobby bioskop,
kita semua bermain “Dokter Berkata”. Aku duduk memangku Nadine. Disepanjang
permainan, Nadine gelisah. Dia selalu tanya ke aku,” Kaa..Kaa..Botol aku
mana..Mana Kaaa”. Oh ternyata botol yang dimaksud Nadine itu adalah botol Aqua
kecil yang diselipkan di tas punggungnya. Tas tersebut selalu dibawa oleh salah
satu kakak pembimbing dari panti asuhan. Setelah mendapatkan botolnya, Nadine
langsung minum. Aku iseng-iseng nanya ke dia,”Ih kok Nadine ga puasa yaaa?”.
Nadine dengan cepat menjawab sambil menoleh ke aku,”Puasa kok Kaa”. Aku coba
tanya lagi,”Kalo puasa, kok Nadine minum?”. Dengan polos Nadine menjawab,”Kaa,
aku kalo ga minum, puasanya ga kuat. Tapi aku pengen puasa sampe habis Kaa.
Kata Ibu, kalo Nadine bisa puasa sampe Maghrib, Nadine bisa masuk surga”. Gotcha! Aku langsung peluk erat Nadine.
Semangat aku ga boleh kalah dari Nadine. Nadine dengan simplenya udah bisa ngajarin aku, kalo saat kita punya keinginan, punya tujuan, kita harus tetap berusaha
untuk mencapainya. Pelan-pelan tapi harus tetap yakin. Ga ada sesuatu yang mudah digapai, ga akan ada kesuksesan yang didapat
dengan instant. Keep striving, don’t surrender or even
asunder!
Acara
nonton bareng selesai. Sehabis Sholat Ashar, kita semua langsung bergerak ke
KFC Mahkota Mas Cikokol. Excitement adik-adik
makin bertambah ketika sudah sampai disana. Mereka semua langsung berfoto
bersama sambil memegang spanduk acara kami dan menunjukkan susu HiLo School
yang mereka dapat (Thanks to HiLo for
joining anyway :)). Sambil menunggu waktu berbuka, kakak-kakak yang hadir
dan merupakan public figure memperkenalkan diri mereka di depan adik-adik.
Ada Ka Tommy Kurniawan, Ka Ricky Perdana, dan Ka Christian Ronald (the Most Photogenic in LOTY 2013).
Tentunya, adik-adik sangat senang bisa bertemu langsung dengan kakak-kakak public figure tersebut. Tiba saatnya
buka puasa. Sehabis menyantap ta’jil dan Sholat Maghrib, adik-adik berkumpul
kembali untuk menikmati KFC meals yang
dibagikan. Have no words both to say and
describe this feeling when I saw them enjoying their meals :’). Awalnya, ga
tahu apa alasannya, ada beberapa adik yang ga makan mealsnya. Aku coba nyamperin salah satu adik laki-laki yang duduk
di sisi pinggir barisan tengah. Namanya Hary, masih kelas 3 SD. Kalo ketawa
suka sambil malu-malu, soalnya giginya ompong pas dibagian tengah :’D. Sambil
jongkok disamping Hary, aku iseng-iseng godain dia dan tanya-tanya,”Hary, kok
KFCnya ga dimakan sih? Ga doyan yaaah?”. Hary cuma senyum-senyum sambil mainin
kotak KFC. “Beneran ga doyan yaaa?”, Aku coba tanya Hary lagi. Hary dengan
masih mainin kotak KFC mencoba menjawab,”Aku doyan kok Kaaa. Cuma kalo sekarang
aku makan KFCnya sekarang, nanti adik sama ibu Aku gak kebagian dong Kaaa”.
Subhanallah, aku merinding mendengar pernyataan Hary. Bagi Aku, makan KFC itu udah biasa. Tapi bagi
mereka, adik seperti Hary, sangat excited
mendengar kata “KFC”. Bahkan, Hary rela dengan sengaja untuk ga makan KFC mealsnya. He had two reasons for not eating that meals. The 1st one,
he was just proud of giving that meals to his family. And the 2nd
one, I guess, he was really love his family too much, no offense for this
reason I think :). Aku sadar, seharusnya
mulai sekarang kita tidak boleh membuang-buang segala sesuatu seenaknya. Ingat,
di luar sana, masih banyak yang masih butuh, bahkan ketika kita berfikir bahwa
kita sudah tidak akan butuh semua itu, sama sekali…. “Udah yah Hary,
sekarang kamu makan aja KFCnya. Kamu ga usah pikirin adik sama ibu kamu dulu,
percaya deh sama aku”. Sambil pelan-pelan membuka kotak KFCnya, Hary berucap
lirih,”Iyaa Kaa..”.
Ketika
acara selesai, aku bertemu Hary lagi. Dia duduk di bangku kecil sambil nunggu
teman-temannya yang lain sibuk pakai sepatu mereka. Aku duduk disamping Hary,
coba mengobrol lagi dengan dia. Tangan kanan Hary penuh dengan banyak
bingkisan, sedangkan tangan kirinya memegang 3 buah balon. “Hary, kamu seneng
ga hari ini?”, tanyaku sambil menghadap ke Hary. Hary balik menghadap aku,
dengan senyum lebar Hary menjawab,”Seneeng Kaaa…Bahagiaaaa! Apalagi aku dapet
botol minum, nanti botol minum ini mau aku kasih adik aku yang masih TK.
Habisnya dia selama ini cuma pake botol Aqua Kaa…Ohiya, Ka! Balonnya boleh aku
bawa pulang ya? Mau aku kasih adik aku juga, soalnya dia suka main balon..hehehe”.
Aku senyum kaku dan cuma bisa jawab,”Iya boleh”. Seorang Hary yang masih kelas
3 SD, berhasil ngajarin aku satu hal yang bermakna banget. Ternyata, kita ga perlu jadi hebat dulu atau punya
sesuatu yang banyak/wah dulu untuk bisa berbagi dengan yang lain. Dengan hal simple atau kecilpun, mulai sekarang kita
bisa mulai untuk berbagi dengan yang lain. Bikin orang lain senang itu ternyata
gampang! :).
Ada
satu hal lagi yang mencuri perhatianku. Hary masih memegang kotak KFCnya. Aku
coba tanya ke Hary,”Hary, itu apa sih yang didalem kotak KFC?”. “Oh ini ayam
KFC Kaa, hehe..”, jawab Hary pendek. “Loh, Kamu beneran ga jadi makan KFCnya?”.
Hary membuka kotak KFCnya. Sambil nunjukin isi kotak tersebut, Hary
menjawab,”Makan kok Kaa. Ini cuma daging ayamnya aja. Tadi Aku makan nasi sama
kulit ayamnya Kaa, dagingnya buat Ibu di rumah”. Oh Lord, he really loves his mom so overwhelming much! “Hary, aku punya
KFC yang masih utuh buat kamu, sebentar yaaah aku ambil”. Dengan antusias Hary
menjawab,”Makasih Kaaaa..”.
Tapi
sebelumnya, ada yang belum aku ceritain. Ketika adik-adik lain sibuk menikmati
KFCnya, ada salah satu adik perempuan yang kebelet pipis. Namanya Suci dan
masih sekolah di PAUD. Suci ini sebenernya tergolong anak yang pendiam, dia ga
akan ngomong kalo ga ditanya. Sesampainya di toilet, Suci minta dibukain rok sama celananya. I was just a bit speechless then. Kalian
tau ga sih, kalo roknya Suci itu banyak banget penitinya! Ada sekitar 3 atau 4
peniti apa yah, lupa :’). Aku coba membuka percakapan dengan Suci,”Suci, ini
peniti-penitinya dipake biar roknya ga kegedean yah? Emang Suci pake rok siapa
sayang?”. Suci menjawab tanpa menoleh ke aku,”Ini rok bekas kakak aku Ka. Gede
banget soalnya kakak aku juga udah gede.” Ketika rok dan dalaman Suci udah
lepas semua, aku menunggu Suci tepat di depan pintu kamar mandi. Sejenak aku
berfikir, selama ini kita suka ga pernah mau pakai segala sesuatu yang bekas. Semua
harus serba baru. Bahkan kita sering nuntut ini itu ke orang tua kita. Masha
Allah L Okay, Suci successfully taught me, Lets
stop messing around and enjoy the life. Just be more grateful for whatever we
had. Yes, we should, indeed!
Suci
sudah selesai ke kamar mandinya. Sekarang dia minta untuk dipakein daleman dan
roknya lagi. Cukup makan waktu lama sih untuk pakein roknya Suci ini, soalnya
harus di’jepit’ sana-sini pake peniti..hehehe :’). Selama lagi pakein roknya, aku
coba bercanda-canda sama Suci. Ngobrol-ngobrol sambil ketawa-tawa kecil.
Tiba-tiba Suci nyeletuk tanya,”Kaka, itu kaka digiginya pake apa yang besi-besi
itu?”. “Oh ini! Ini namanya behel sayang..”, jawabku sambil sedikit ketawa.
“Kaka pake itu emang gigi kaka kenapa? Biar apa kaa?”, Suci kembali tanya.
“Kaka pake ini soalnya gigi Kaka ga rapih, trus gigi Kaka juga maju. Soalnya
dulu Kaka ngempeng sampe kelas 6 SD hehe..Kalo ditanya biar apa, hmmm..apa ya?
Ya biar giginya rapih sayang, trus biar bisa jadi cantik deh hehe..”. Suci lalu
menjawab pernyataanku,”Ibu yang di panti sering bilang Ka, kalo kita sering
senyum kita bisa jadi lebih cantik.” Kinda
plain confession, but you would feel like having a bump fisting at your face
when you heard that :’).
Tiba-tiba
Aku teringat dengan ungkapan yang pernah disampaikan oleh Mr. Udaya Halim
ketika masa pembekalan Kang Nong Kota Tangerang. “Orang yang hebat dan sukses ialah orang yang bisa menggantikan
kekurangan yang dimilikinya dengan kelebihan, dengan cara yang kreatif”. Yess, for sure, smiling is even cheap. By
smiling, you could be looked more beautiful than you really are and also could blast such a bliss to others
:’). You
even need no something expensive to cover your shortages!
Dan
acara pun selesai. Kami mengantarkan adik-adik kembali ke panti. Adik-adik yang
ikut di mobilku masih sama, ada Sarah, Puput, Dini, Putri, Anggi, dan Novi.
Sekarang mereka lebih lepas tertawa dan bercanda. Terlihat sekali kalo mereka
bahagia. Ketika di lampu merah perempatan kantor, aku iseng-iseng nanya ranking mereka dikelas. Ada yang ranking 14, 11, 7, bahkan ada yang ga
dapet ranking hehe… Tapi ada juga loh
yang masuk ranking 3 besar, yaitu
Dini. Dia cerita, sebelumnya dia dapat ranking
4 dan sekarang naik jadi ranking 3.
Dia juga bilang kalo cita-citanya mau jadi bidan. Mulia banget yah! Tapi, dia
sedih kalo selama ini dia belum berhasil hafalin Qur’an. Bisa hafalin Qur’an merupakan
salah satu cita-cita terbesar Dini. Tapi, yang ga kalah luar biasanya, Dini
sudah hafal Surat Yasin :’). Dia bilang,”Aku setiap Maghrib selalu sholat berjamaah
sama ibu dan kakak-kakak aku. Sholat Isya pun selalu berjamaah, habis itu kita
mengaji bersama Kaa. Hari ini aku ga bisa sholat bareng mereka, tapi aku ga
sedih Kaa soalnya aku bisa sholat bareng temen-temen yang lain. Tapi besok aku
harus sholat bareng keluarga aku, ga mau sendiri. Kalo kaka pasti udah hafal
sebagian besar isi Qur’an yah? Aku
baru bisa hafal Surat Yasin doang Kaa”. Jleeebb..! Rasanya menusuk banget deh
dengar pernyataan dan pertanyaan polos Dini. Aku dengan berusaha tenang
menjawab,”Aku belum hafal Qur’an
Dini…Surat Yasin aja aku belum hafal..”. Seketika di dalam mobil hening. Namun
gak lama, adik-adik mulai berisik sambil memainkan boneka-boneka yang ada di
mobilku. I just got two lessons. Yang
pertama, gimana caranya kita menyeimbangkan
dunia dan akhirat. Seperti Dini, yang selain bisa dapat ranking 3, tapi dia juga sudah berhasil
hafal Surat Yasin. Yess, its one of kind called Life
Balancing. Dan yang kedua, gimana caranya kita menghargai orang-orang yang masih kita punya sekarang. Seorang
Dini, ga mau ketinggalan untuk sholat berjamaah bersama keluarganya. Mungkin,
Dini ga mau kehilangan kebersamaan yang masih bisa didapatnya, karena
kebersamaan yang utuh sudah tidak bisa didapatkannya lagi (ya, Dini sudah tidak
punya ayah). Mungkin kita sering lupa kalo sebenarnya seseorang akan terasa berharga ketika orang tersebut bukan milik kita
lagi atau sudah tiada :’). So, lets
give your best and warmest hug for people around you!!
Dan
akhirnya, kita semua sudah sampai di panti. Sebelum berpisah, adik-adik kecil
yang ikut di mobilku dengan serempak bertanya,”Kaka..Kakaaa..kapan kita bakal
ketemu lagi..?”. Sebenernya aku gak bisa dan gak tau mau jawab apa, tapi cuma
kata-kata ini yang bisa keluar dari mulutku,”Segera ya, sayaaang,,J”.
Dian Permatasari,
(Nong Kota Tangerang
2013)
@diyanps_
4 komentar:
Subhanallah banyak banget pelajaran yg bisa saya ambil.. terutama dari seorang anak kecil yg bernama "Hari" pengen netesin air mata rasanya. makasih ya nong sudah mau berbagi cerita. in sya Allah bermanfaat buat yg baca. Amin..
Ini adalah kegiatan tahunan kita.. tpi smoga ini bkan hnya sbgai agenda ramdhan.. krna kita tidak perlu hanya di ramdhan untuk mmbhagiakan mreka.. ini tgas kita sbgai muslim untuk mnjga dan mnyayangi mrekaa.. tdak ada alsan untuk kita mmndang mreka dngan sblh mta.. krn mreka lbih mulia dbnding kita dmta yg mahakuasa.. kita sbgai duta budaya dan pariwisata kota tangerang yg tdak hnya bgrak di bidang promosi budaya dan pariwisata saja.. tpi kita jga brgrak dibidang sosial sluruh lapisan masyarakat.. kita bergrak berdsarakn rsa cinta kasih sayank dan harspan untuk brbagi bkn brdsarkn untuk kpntingan eksistensi semata.. alhmdllah kgiatan ini dari tahun ktahun samkin mningkat itu bukti bhwa allah sllw mmbrikan jln atas niat baik yg mau dlakukan hmbya.. sayaucapkn terimakasih kpda sluruh panitia yg terlibat. Smoga ini mnjadi smngat bagi kita mnjdi obor yg smkin besar bkn smkin redup.
Saya bangga mnjadi bagian kluarga besar kang dan nong kota tangerang.. terimaksih dan salam sungkem.
We are kang nong famly.
Aamiin.. semoga kegiatan positifnya makin banyak ya...
nice story.
bikin lebih banyak lg dong nong
Posting Komentar
Tulis Komentarmu di sini: