a bit story from our event.... "We Care, We Share"...


“Kiddos Crushed Us Into Crumble, Undenied Moments… Noble Lessons…”




Dian Permatasari
Nong Kota Tangerang 2013
Since I love writing, through this paper, I would like to share about my experiences (maybe these also others’ unspoken experiences). The experiences when I could stay together with orphans for a bit longer time than before, on our first event (especially for 2013’s squad) named “nonton & buka puasa bersama 100 anak yatim”, conducted on Saturday, 20th July 2013.



Kalo melihat judul tulisan ini, mungkin agak aneh yah kalo diartiin. Yet seriously, adik-adik kecil kita yang (I’m sorry to say) meskipun mereka yatim, tapi mereka LUAR BIASA! Mereka ga sadar kalo mereka udah kasih banyak pelajaran berharga ke kita, notably about Life Balancing, between this world and hereafter!! They all were innocent blabbers! Tapi kepolosan mereka justru buat kita sadar tentang hidup, tentang apa yang seharusnya kita lakukan. Beberapa pengalaman sudah aku share melalui twitter, tapi bakal aku ceritain lagi disini. Well, tanpa disadari sekarang tanggal 23 Juli.  Inget ga sih kalian, hari spesial apa sekarang? Yup, Hari Anak Nasional J Tepat di hari special ini, aku akan ceritain semua yang udah mereka (dengan tidak sengaja) ajarin ke aku. Really feel praised to ‘em all, cutey kiddos!!!

Ketika hari H, panitia dan senior konvoi untuk jemput adik-adik kecil kita di Panti Asuhan Rumah Yatim Perum. Kurang lebih ada 10 mobil pribadi (satu diantaranya mobil besar ELF) dalam proses penjemputan ini. Setelah mereka naik ke dalam mobil, kami langsung berangkat ke Cinema 21 Mall Metropolis Town Square untuk nonton bersama film yang berjudul ‘”Petualangan Lolypop”. Kebetulan, saat itu di mobilku ada 6 adik kecil yang dengan rela duduk desak-desakan. Aku masih inget nama-nama mereka, ada Sarah (2 SMP), Puput (1 SMP), Dini (4 SD), Putri (3 SD), Anggi (2 SD), dan Novi (2 SD). To be honest, awalnya sih mereka malu-malu gitu. Di sepanjang perjalanan aku coba untuk ajak ngobrol, tanya macem-macem, tapi mereka cuma senyum-senyum atau ketawa cekikikan, bahkan kadang malah diem aja :’).

Finally, ketika sudah memasuki wilayah Modernland, mereka bisa juga cerita dengan sendirinya. Ceritain tentang sekolah mereka, gimana perasaan mereka saat itu, tentang cita-cita mereka. Anyhow, tiba-tiba beberapa dari mereka nyeletuk kalo mereka seneng banget saat itu. Alasannya simple, cuma karena mereka baru pertama kali akan pergi nonton di bioskop. Sejenak aku cuma bisa diem ketika dengar alasan itu but then langsung aja aku tanya,“Masa siiih?”.  Mereka dengan cepat menjawab,”Iyaaa Kaaaa!”. Lalu Puput nambahin,”Dulu kita pernah Ka diajak ke TangCity. Tapi waktu itu cuma makan trus diajak main kereta-keretaan”. Mendengar pernyataan itu, aku langsung jawab,”Nah! ini pertama kali kalian nonton di bioskop. Jadi kalian harus janji dong sama aku kalo kalian harus seneng terus hari ini, okeeeee?”. Mereka serentak menyahut,”OKEEE KAAAAA!!”.

Ketika sampai di area pelataran parkir Mall Metropolis, tiba-tiba Dini teriak, “Kaka..Kakaaa, Sarah mau muntah. Udah pengen keluar Kaaa”. Aku langsung panik. “Sebentar ya Sarah, tahan dulu ya! Aku minggir dulu”. Langsung saja aku pinggirin mobil tepat di sebelah mobil-mobil yang sudar berjejer terparkir rapih. Lalu Sarah, aku, dan Puput ke area pinggir. Sarah muntah disitu. Setelah kembali ke mobil, dengan sigap Novi menawarkan minyak kayu putih yang dibawanya. Sambil menunggu Sarah mengoleskan minyak kayu putih di perutnya, Aku bertanya ke Sarah,”Kamu sakit? Kok sampe muntah gitu?”. Sarah cuma menggeleng. Aku tanya dia lagi,”Looh, trus kenapa? Gapapa, bilang aja sama aku”. Pelan-pelan Sarah menjawab, “Aku mabok Kaa kalo naik mobil kaya gini, jadinya aku sering muntah. Tapi kalo naik angkot, aku ga pernah mabok Kaaa. Maaf yah Kaa”. Aku jadi pengen lebih jauh tahu tentang mereka,”Hehe..Gapapa kok Sarah, harusnya aku yang minta maaf. Aku ga ngeh’ kalo kamu diem daritadi tuh ternyata kamu pengen muntah, hehe.. Eh tapi ngomong-ngomong, kalo pas kalian ga dikasih uang jajan, trus kalian ke sekolah naik apa dooong?”. Sarah menjawab,”Aku biasanya naik angkot kalo hujan aja kok Kaa, sekolah aku kan juga ga terlalu jauh dari rumah. Kadang-kadang pun kalo lagi ga dikasih uang trus hujan, aku jalan aja bareng-bareng sama temen-temen yang lain pake payung. Lebih seru malah Kaa, bisa bercanda-candaan”. Tiba-tiba Anggi ikut nyahut,”Iya iya Kaa. Lebih enak jalan kaki kalo ke sekolah daripada ngangkot. Aku juga kalo ke sekolah selalu jalan bareng sama Novi. Iya kan, Nov?? Terus seru deh Kaa, kalo pas pulang sekolah trus hujan, Aku sama Novi suka main ciprat-cipratan air comberan. Eh pas pulang, Ibu aku langsung marah-marah deh karena baju aku kotor..Hehe”. Dari pernyataan polos mereka, aku baru mengerti sekarang kalo ternyata barang mewah itu ga selalu berarti buat semua orang. Yup, aku malu banget! Aku malah lebih milih naik mobil sendiri daripada naik angkot, cuma karena alasan ribet atau panas. Yang ga disadarain, justru dengan begitu aku malah dengan sengaja ngelatih sifat individualisme aku. But see, mereka ini, justru lebih senang jalan bareng sama teman-temannya dibandingkan naik angkot. Mereka seneng bisa bareng-bareng, bahkan cuma karena bisa main ciprat-cipratan air aja, kebahagiaan mereka udah besar banget! Satu tambahan pelajaran yang aku dapet dari mereka, kalo ternyata bahagia itu sederhana J

Yeay! Semua adik-adik kini sudah berkumpul di parkiran basement P9. Mereka siap untuk masuk mall dan akan langsung ke bioskop. Kakak-kakak yang lain mengatur adik-adik agar berbaris yang rapih sembari menghitung jumlah adik-adiknya. Ketika barisan sedang diatur, tiba-tiba seorang adik laki-laki (Teddy namanya) menghampiri aku dan bilang, “Kaa, ada yang sakit”. Lalu aku dan Teddy menghampiri adik yang sakit itu. Oh, ternyata yang sakit itu Novi. Aku coba pegang keningnya dan ternyata memang hangat. Aku oleskan minyak kayu putih yang dibawa Novi ke sekujur badannya. Masha Allah, badannya luar biasa panas L Tiba-tiba Teddy bilang,”Novi emang habis sakit Kaaa, tapi dia paksain puasa”. Langsung saja aku ajak Novi ke foodcourt untuk buka puasa disana. Aku paksa dia untuk buka,”Kamu harus batalin puasa kamu, soalnya badan kamu panas bangeeet! Mau yah yah yah?”. Novi ga menjawab. “Mau yaaaaaaa?”. Akhirnya Novi mengangguk. Ketika pesanan datang, Aku tanya ke Novi,”Kamu mau habisin makanannya disini atau mau diabisin di bioskop aja?”. Novi dengan pelan menjawab,”Habisin disini aja Kaa”. Aku tanya balik,”Kenapa emangnya? Kamu malu yah buka puasa trus temen-temen kamu tahuuu..hayooo! Gapapa kok Novi, temen-temen kamu juga pasti ngerti, kan kamu sakit”. Novi menunduk. Pelan-pelan dia bilang,”Iya Kaa malu. Sedih juga. Aku juga ga pengen temen-temen iri liat aku makan enak-enakan, walaupun aku sakit”. Aku menghela nafas panjang. Gosh! Anak kelas 2 SD sudah bisa ngerti gimana caranya bertoleransi. Sadar ga, kita terkadang malah dengan cueknya makan diantara orang-orang yang puasa tanpa kita berusaha ngerti gimana perasaan yang melihatnya. Remember, when you kindly could tolerate others, others would tolerate you back. What you get is what you give!

Di lobby bioskop, disitulah aku bertemu dengan Nadine. Adik kecil yang pipinya gembil ga ketolongan :’D. Masih kecil banget, sampe ketika aku tanya umurnya berapa, dia ga tahu. Dia cuma tahu kalo dia masih TK. Ketika di lobby bioskop, kita semua bermain “Dokter Berkata”. Aku duduk memangku Nadine. Disepanjang permainan, Nadine gelisah. Dia selalu tanya ke aku,” Kaa..Kaa..Botol aku mana..Mana Kaaa”. Oh ternyata botol yang dimaksud Nadine itu adalah botol Aqua kecil yang diselipkan di tas punggungnya. Tas tersebut selalu dibawa oleh salah satu kakak pembimbing dari panti asuhan. Setelah mendapatkan botolnya, Nadine langsung minum. Aku iseng-iseng nanya ke dia,”Ih kok Nadine ga puasa yaaa?”. Nadine dengan cepat menjawab sambil menoleh ke aku,”Puasa kok Kaa”. Aku coba tanya lagi,”Kalo puasa, kok Nadine minum?”. Dengan polos Nadine menjawab,”Kaa, aku kalo ga minum, puasanya ga kuat. Tapi aku pengen puasa sampe habis Kaa. Kata Ibu, kalo Nadine bisa puasa sampe Maghrib, Nadine bisa masuk surga”. Gotcha! Aku langsung peluk erat Nadine. Semangat aku ga boleh kalah dari Nadine. Nadine dengan simplenya udah bisa ngajarin aku, kalo saat kita punya keinginan, punya tujuan, kita harus tetap berusaha untuk mencapainya. Pelan-pelan tapi harus tetap yakin. Ga ada sesuatu yang mudah digapai, ga akan ada kesuksesan yang didapat dengan instant. Keep striving, don’t surrender or even asunder!

Acara nonton bareng selesai. Sehabis Sholat Ashar, kita semua langsung bergerak ke KFC Mahkota Mas Cikokol. Excitement adik-adik makin bertambah ketika sudah sampai disana. Mereka semua langsung berfoto bersama sambil memegang spanduk acara kami dan menunjukkan susu HiLo School yang mereka dapat (Thanks to HiLo for joining anyway :)). Sambil menunggu waktu berbuka, kakak-kakak yang hadir dan merupakan public figure  memperkenalkan diri mereka di depan adik-adik. Ada Ka Tommy Kurniawan, Ka Ricky Perdana, dan Ka Christian Ronald (the Most Photogenic in LOTY 2013). Tentunya, adik-adik sangat senang bisa bertemu langsung dengan kakak-kakak public figure tersebut. Tiba saatnya buka puasa. Sehabis menyantap ta’jil dan Sholat Maghrib, adik-adik berkumpul kembali untuk menikmati KFC meals yang dibagikan. Have no words both to say and describe this feeling when I saw them enjoying their meals :’)Awalnya, ga tahu apa alasannya, ada beberapa adik yang ga makan mealsnya. Aku coba nyamperin salah satu adik laki-laki yang duduk di sisi pinggir barisan tengah. Namanya Hary, masih kelas 3 SD. Kalo ketawa suka sambil malu-malu, soalnya giginya ompong pas dibagian tengah :’D. Sambil jongkok disamping Hary, aku iseng-iseng godain dia dan tanya-tanya,”Hary, kok KFCnya ga dimakan sih? Ga doyan yaaah?”. Hary cuma senyum-senyum sambil mainin kotak KFC. “Beneran ga doyan yaaa?”, Aku coba tanya Hary lagi. Hary dengan masih mainin kotak KFC mencoba menjawab,”Aku doyan kok Kaaa. Cuma kalo sekarang aku makan KFCnya sekarang, nanti adik sama ibu Aku gak kebagian dong Kaaa”. Subhanallah, aku merinding mendengar pernyataan Hary.  Bagi Aku, makan KFC itu udah biasa. Tapi bagi mereka, adik seperti Hary, sangat excited mendengar kata “KFC”. Bahkan, Hary rela dengan sengaja untuk ga makan KFC mealsnya. He had two reasons for not eating that meals. The 1st one, he was just proud of giving that meals to his family. And the 2nd one, I guess, he was really love his family too much, no offense for this reason I think :). Aku sadar, seharusnya mulai sekarang kita tidak boleh membuang-buang segala sesuatu seenaknya. Ingat, di luar sana, masih banyak yang masih butuh, bahkan ketika kita berfikir bahwa kita sudah tidak akan butuh semua itu, sama sekali…. “Udah yah Hary, sekarang kamu makan aja KFCnya. Kamu ga usah pikirin adik sama ibu kamu dulu, percaya deh sama aku”. Sambil pelan-pelan membuka kotak KFCnya, Hary berucap lirih,”Iyaa Kaa..”.

Ketika acara selesai, aku bertemu Hary lagi. Dia duduk di bangku kecil sambil nunggu teman-temannya yang lain sibuk pakai sepatu mereka. Aku duduk disamping Hary, coba mengobrol lagi dengan dia. Tangan kanan Hary penuh dengan banyak bingkisan, sedangkan tangan kirinya memegang 3 buah balon. “Hary, kamu seneng ga hari ini?”, tanyaku sambil menghadap ke Hary. Hary balik menghadap aku, dengan senyum lebar Hary menjawab,”Seneeng Kaaa…Bahagiaaaa! Apalagi aku dapet botol minum, nanti botol minum ini mau aku kasih adik aku yang masih TK. Habisnya dia selama ini cuma pake botol Aqua Kaa…Ohiya, Ka! Balonnya boleh aku bawa pulang ya? Mau aku kasih adik aku juga, soalnya dia suka main balon..hehehe”. Aku senyum kaku dan cuma bisa jawab,”Iya boleh”. Seorang Hary yang masih kelas 3 SD, berhasil ngajarin aku satu hal yang bermakna banget. Ternyata, kita ga perlu jadi hebat dulu atau punya sesuatu yang banyak/wah dulu untuk bisa berbagi dengan yang lain. Dengan hal simple atau kecilpun, mulai sekarang kita bisa mulai untuk berbagi dengan yang lain. Bikin orang lain senang itu ternyata gampang! :).

Ada satu hal lagi yang mencuri perhatianku. Hary masih memegang kotak KFCnya. Aku coba tanya ke Hary,”Hary, itu apa sih yang didalem kotak KFC?”. “Oh ini ayam KFC Kaa, hehe..”, jawab Hary pendek. “Loh, Kamu beneran ga jadi makan KFCnya?”. Hary membuka kotak KFCnya. Sambil nunjukin isi kotak tersebut, Hary menjawab,”Makan kok Kaa. Ini cuma daging ayamnya aja. Tadi Aku makan nasi sama kulit ayamnya Kaa, dagingnya buat Ibu di rumah”. Oh Lord, he really loves his mom so overwhelming much! “Hary, aku punya KFC yang masih utuh buat kamu, sebentar yaaah aku ambil”. Dengan antusias Hary menjawab,”Makasih Kaaaa..”.

Tapi sebelumnya, ada yang belum aku ceritain. Ketika adik-adik lain sibuk menikmati KFCnya, ada salah satu adik perempuan yang kebelet pipis. Namanya Suci dan masih sekolah di PAUD. Suci ini sebenernya tergolong anak yang pendiam, dia ga akan ngomong kalo ga ditanya. Sesampainya di toilet, Suci minta dibukain rok sama celananya. I was just a bit speechless then. Kalian tau ga sih, kalo roknya Suci itu banyak banget penitinya! Ada sekitar 3 atau 4 peniti apa yah, lupa :’). Aku coba membuka percakapan dengan Suci,”Suci, ini peniti-penitinya dipake biar roknya ga kegedean yah? Emang Suci pake rok siapa sayang?”. Suci menjawab tanpa menoleh ke aku,”Ini rok bekas kakak aku Ka. Gede banget soalnya kakak aku juga udah gede.” Ketika rok dan dalaman Suci udah lepas semua, aku menunggu Suci tepat di depan pintu kamar mandi. Sejenak aku berfikir, selama ini kita suka ga pernah mau pakai segala sesuatu yang bekas. Semua harus serba baru. Bahkan kita sering nuntut ini itu ke orang tua kita. Masha Allah L Okay, Suci successfully taught me, Lets stop messing around and enjoy the life. Just be more grateful for whatever we had. Yes, we should, indeed!

Suci sudah selesai ke kamar mandinya. Sekarang dia minta untuk dipakein daleman dan roknya lagi. Cukup makan waktu lama sih untuk pakein roknya Suci ini, soalnya harus di’jepit’ sana-sini pake peniti..hehehe :’). Selama lagi pakein roknya, aku coba bercanda-canda sama Suci. Ngobrol-ngobrol sambil ketawa-tawa kecil. Tiba-tiba Suci nyeletuk tanya,”Kaka, itu kaka digiginya pake apa yang besi-besi itu?”. “Oh ini! Ini namanya behel sayang..”, jawabku sambil sedikit ketawa. “Kaka pake itu emang gigi kaka kenapa? Biar apa kaa?”, Suci kembali tanya. “Kaka pake ini soalnya gigi Kaka ga rapih, trus gigi Kaka juga maju. Soalnya dulu Kaka ngempeng sampe kelas 6 SD hehe..Kalo ditanya biar apa, hmmm..apa ya? Ya biar giginya rapih sayang, trus biar bisa jadi cantik deh hehe..”. Suci lalu menjawab pernyataanku,”Ibu yang di panti sering bilang Ka, kalo kita sering senyum kita bisa jadi lebih cantik.” Kinda plain confession, but you would feel like having a bump fisting at your face when you heard that :’).

Tiba-tiba Aku teringat dengan ungkapan yang pernah disampaikan oleh Mr. Udaya Halim ketika masa pembekalan Kang Nong Kota Tangerang. “Orang yang hebat dan sukses ialah orang yang bisa menggantikan kekurangan yang dimilikinya dengan kelebihan, dengan cara yang kreatif”. Yess, for sure, smiling is even cheap. By smiling, you could be looked more beautiful than you really are and also could blast such a bliss to others :’). You even need no something expensive to cover your shortages!

Dan acara pun selesai. Kami mengantarkan adik-adik kembali ke panti. Adik-adik yang ikut di mobilku masih sama, ada Sarah, Puput, Dini, Putri, Anggi, dan Novi. Sekarang mereka lebih lepas tertawa dan bercanda. Terlihat sekali kalo mereka bahagia. Ketika di lampu merah perempatan kantor, aku iseng-iseng nanya ranking mereka dikelas. Ada yang ranking 14, 11, 7, bahkan ada yang ga dapet ranking hehe… Tapi ada juga loh yang masuk ranking 3 besar, yaitu Dini. Dia cerita, sebelumnya dia dapat ranking 4 dan sekarang naik jadi ranking 3. Dia juga bilang kalo cita-citanya mau jadi bidan. Mulia banget yah! Tapi, dia sedih kalo selama ini dia belum berhasil hafalin Qur’an. Bisa hafalin Qur’an merupakan salah satu cita-cita terbesar Dini. Tapi, yang ga kalah luar biasanya, Dini sudah hafal Surat Yasin :’). Dia bilang,”Aku setiap Maghrib selalu sholat berjamaah sama ibu dan kakak-kakak aku. Sholat Isya pun selalu berjamaah, habis itu kita mengaji bersama Kaa. Hari ini aku ga bisa sholat bareng mereka, tapi aku ga sedih Kaa soalnya aku bisa sholat bareng temen-temen yang lain. Tapi besok aku harus sholat bareng keluarga aku, ga mau sendiri. Kalo kaka pasti udah hafal sebagian besar isi Qur’an yah? Aku baru bisa hafal Surat Yasin doang Kaa”. Jleeebb..! Rasanya menusuk banget deh dengar pernyataan dan pertanyaan polos Dini. Aku dengan berusaha tenang menjawab,”Aku belum hafal Qur’an Dini…Surat Yasin aja aku belum hafal..”. Seketika di dalam mobil hening. Namun gak lama, adik-adik mulai berisik sambil memainkan boneka-boneka yang ada di mobilku. I just got two lessons. Yang pertama, gimana caranya kita menyeimbangkan dunia dan akhirat. Seperti Dini, yang selain bisa dapat ranking 3, tapi dia juga sudah berhasil hafal Surat Yasin.  Yess, its one of kind called Life Balancing. Dan yang kedua, gimana caranya kita menghargai orang-orang yang masih kita punya sekarang. Seorang Dini, ga mau ketinggalan untuk sholat berjamaah bersama keluarganya. Mungkin, Dini ga mau kehilangan kebersamaan yang masih bisa didapatnya, karena kebersamaan yang utuh sudah tidak bisa didapatkannya lagi (ya, Dini sudah tidak punya ayah). Mungkin kita sering lupa kalo sebenarnya seseorang akan terasa berharga ketika orang tersebut bukan milik kita lagi atau sudah tiada :’). So, lets give your best and warmest hug for people around you!!

Dan akhirnya, kita semua sudah sampai di panti. Sebelum berpisah, adik-adik kecil yang ikut di mobilku dengan serempak bertanya,”Kaka..Kakaaa..kapan kita bakal ketemu lagi..?”. Sebenernya aku gak bisa dan gak tau mau jawab apa, tapi cuma kata-kata ini yang bisa keluar dari mulutku,”Segera ya, sayaaang,,J”.



Dian Permatasari,

(Nong Kota Tangerang 2013)

@diyanps_


4 komentar:

Subhanallah banyak banget pelajaran yg bisa saya ambil.. terutama dari seorang anak kecil yg bernama "Hari" pengen netesin air mata rasanya. makasih ya nong sudah mau berbagi cerita. in sya Allah bermanfaat buat yg baca. Amin..

25 Juli 2013 pukul 00.55 comment-delete

Ini adalah kegiatan tahunan kita.. tpi smoga ini bkan hnya sbgai agenda ramdhan.. krna kita tidak perlu hanya di ramdhan untuk mmbhagiakan mreka.. ini tgas kita sbgai muslim untuk mnjga dan mnyayangi mrekaa.. tdak ada alsan untuk kita mmndang mreka dngan sblh mta.. krn mreka lbih mulia dbnding kita dmta yg mahakuasa.. kita sbgai duta budaya dan pariwisata kota tangerang yg tdak hnya bgrak di bidang promosi budaya dan pariwisata saja.. tpi kita jga brgrak dibidang sosial sluruh lapisan masyarakat.. kita bergrak berdsarakn rsa cinta kasih sayank dan harspan untuk brbagi bkn brdsarkn untuk kpntingan eksistensi semata.. alhmdllah kgiatan ini dari tahun ktahun samkin mningkat itu bukti bhwa allah sllw mmbrikan jln atas niat baik yg mau dlakukan hmbya.. sayaucapkn terimakasih kpda sluruh panitia yg terlibat. Smoga ini mnjadi smngat bagi kita mnjdi obor yg smkin besar bkn smkin redup.
Saya bangga mnjadi bagian kluarga besar kang dan nong kota tangerang.. terimaksih dan salam sungkem.
We are kang nong famly.

key
25 Juli 2013 pukul 01.34 comment-delete

Aamiin.. semoga kegiatan positifnya makin banyak ya...

Anonim
25 Juli 2013 pukul 05.27 comment-delete

nice story.
bikin lebih banyak lg dong nong

25 Juli 2013 pukul 07.59 comment-delete

Posting Komentar

Tulis Komentarmu di sini: